Sekedar celoteh sambil lalu, diketik pas malam-malam, sambil ngemil dan begadang. Jangan terlalu dalam dipikirkan, jangan bawa-bawa perasaan, jangan marah, dan salam sayang.

Jumat, 18 April 2014

Padam

Membingkaimu, ketika hanya ada pekat yang terserak
Sejauh mata memandang kau adalah titik-titik terang yang teramat jarang kupandang
Kau adalah lautan yang membentang menantang awang-awang malam
Menjadikanku tawanan untuk mengakhiri jalanan
Mestinya kau tahu bagaimana kuasamu atasku,
Aku dengan susahku mengagumimu, menajamkan pandangan demi ceritaku
Ketika sudut pandangku terlampau tinggi jauh dari jangkamu
Ketika hanya gelap yang mengililingi setiap detailku
Kau memesonaku dengan nyalamu
Tapi aku jadi semu, ketika mati satu-persatu
Dan kau tak sedetikpun bertahan sekedar mengucap perpisahan
Satu hal yang luruh dari malam
Bahwa hanya kau yang benar, kau bukan matahari
Kau bias ketika pekat tersibak, pergi
Begitulah yang membuatku ingin berhenti
Dari sesudut sakit yang tak juga kumengerti


Nglanggeran, 09-03-14
Satu persatu kamu akan mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar