Sekedar celoteh sambil lalu, diketik pas malam-malam, sambil ngemil dan begadang. Jangan terlalu dalam dipikirkan, jangan bawa-bawa perasaan, jangan marah, dan salam sayang.

Selasa, 12 November 2013

TANTANGAN YANG DIHADAPI AKUNTANSI DIMASA DEPAN

A.    Pengukuran Non-financial

Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran kinerja penting yang biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan, informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan tingkat penolakan atas barang yang dibeli.
Pengukuran non-financial seperti performance measurement atau pengukuran kinerja memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan strategi, mengevaluasi pencapaian tujuan organisasi dan memberikan kompensasi pada manajer. Namun banyak manajer yang merasa bahwa system yang mereka miliki tidak cukup. Hal ini menimbulkan banyaknya pengembangan ukuran-ukuran non-finansial, misalnya Kaplan dan Norton dengan Balanced Scorecard
Kelebihan indikator nonfinancial :
  1. Hubungan yang dekat dengan strategi jangka panjang organisasi

Sistem pengukuran finansial biasanya lebih terfokus kepada kinerja jangka pendek. Mereka tidak terlibat dengan kemajuan yang berkaitan dengan tuntutan pelanggan maupun persaingan, atau tujuan non-finansial lainnya yang juga penting dalam mencapai profitabiltas, memenangkan persaingan dan tujuan strategis jangka panjang. Misalnya, pengembangan produk baru atau pengembangan kapabilitas baru dalam organisasi mungkin penting untuk tujuan stratejik, namun dapat menurunkan kinerja keuangan jangka pendek.
      2.      Indikator non-finansial mencerminkan intangible assets
Data finansial tidak menunjukkan intangible assets yang merupakan salah satu kunci sukses dalam industri. Melalui indikator non-finansial, maka intangible assets dapat terukur juga. Banyak penelitian yang dilakukan mengenai peran intangible asset terhadap nilai perusahaan. Nyatanya, ukuran yang berkaitan dengan inovasi, kapabiilitas manajemen, hubungan karyawan, kualitas dan brand value dapat menjelaskan nilai perusahaan dengan signifikan.
      3.      Indikator non-finansial dapat menjadi indicator yang lebih baik bagi kinerja finansial di masa depan
Meskipun tujuan utama adalah memaksimalkan kinerja finansial, ukuran finansial saat ini mungkin tidak menangkap manfaat jangka panjang dari keputusan yang dibuat saat ini. Misalnya, investasi pada R&D atau program kepuasan pelanggan. Menurut aturan akuntansi di AS, pengeluaran R&D dan pemasaran dicatat selama periode terjadinya, sehingga mengurangi laba. Namun, riset yang sukses dapat meningkatkan laba di masa depan jika dibawa ke pasar.
     4.      Memberikan sinyal pada manajer untuk memaksimalkan kinerja
Ukuran finansial tidak dapat mengukur kinerja manajer secara keseluruhan, seperti yang dilakukan oleh ukuran non-finansial. Sehingga, dengan adanya ukuran non-finansial, manajer dapat mengetahui di area mana ia harus melakukan perbaikan. Misalnya, pada ukuran financial jika penjualan anjlok, maka sebabnya harus ditelusuri lebih dulu. Ketidakpuasan pelanggan, misalnya tidak langsung ada dalam informasi finansial tersebut. 

B. Orientasi Waktu

Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut.  Oleh karena itu, akuntansi keuangan lebih cenderung berorientasi kemasa lalu dan dilaporkan setelah kejadian tersebut terjadi. Hak ini menyebabkan laporan keuangan tidak menyajikan informasi yang berorientasi ke depan yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor saat ini maupun potensial. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Sehingga untuk mengetahui informasi perusahaan dimasa yang akan datang diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan.
Berbeda dengan akuntansi manajemen. Meskipun akuntansi manajemen juga dicatat dan dilaporkan setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal tersebut secara kuat menegaskan penyediaan informasi.Manajemen, sebagai contoh, tidak hanya ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi juga ingin mengetahui biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Dengan mengetahui biaya apa saja yang digunakan untuk sebuah produksi tersebut dapat membantu perencanaan pembelian bahan baku dan penetapan harga, disamping hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini digunakan untuk mendukung perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan bersifat terbatas dalam memberikan informasi sehingga perlu diurai secara lebih rinci ataupun dianalisis lebihlanjut.
C.   AktivaLunak
Laporan keuangan berfokus pada aktiva aktiva keras (persediaan,pabrik) tetapi tidak menyajikan banyak informasi  tentang aktiva aktiva lunak (tak berwujud) perusahaan. Padahal untuk setiap kelas aset tidak berwujud (membedakan antara internal dan aktiva tak berwujud lainnya), pengungkapan dibutuhkan. 
  1. Apakah umur manfaat terbatas atau terbatas dan jika terbatas, masa manfaat atau tarif amortisasi yang digunakan
  2.  Metode amortisasi yang digunakan; 
  3. Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (termasuk akumulasi rugi penurunan nilai) baik pada awal dan akhir periode
  4. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan penambahan (dianalisis antara mereka yang diperoleh secara terpisah dan mereka yang diperoleh dalam penggabungan usaha), aktiva diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, pensiun, pelepasan, akuisisi melalui penggabungan usaha, meningkatkan atau menurun akibat revaluasi, penurunan untuk mengenali gangguan, jumlah ditulis kembali untuk mengakui pemulihan kerusakan sebelum, amortisasi selama periode, efek bersih dari penjabaran laporan keuangan entitas asing ', dan setiap hal yang material lainnya.
  5. Item baris dalam laporan pendapatan komprehensif (atau laporan laba rugi, jika disajikan secara terpisah) di mana biaya amortisasi aktiva tidak berwujud disertakan. 

Contoh aset tidak berwujud yang dapat dilaporkan sebagai kelas terpisah (dari aset tidak berwujud) adalah 

  1. Nama merek
  2. Lisensi dan waralaba
  3. Mastheads dan penerbitan judul
  4. Perangkat lunak komputer
  5. Hak cipta, paten dan hak kekayaan industri, jasa dan hak operasi
  6. Resep, rumus, model, desain dan prototype
  7. Aktiva tidak berwujud dalam pengembangan. 
Selain itu, laporan keuangan juga harus mengungkapkan hal-hal berikut: 

  1. Untuk setiap aset dinilai memiliki manfaat tidak terbatas, nilai tercatat aktiva dan alasan untuk mempertimbangkan bahwa ia memiliki hidup terbatas dan faktor-faktor penting yang digunakan untuk menentukan ini.
  2. Sifat, nilai tercatat, dan sisa jangka waktu amortisasi aktiva tidak berwujud individu yang material terhadap laporan keuangan entitas secara keseluruhan.
  3. Untuk aset tidak berwujud yang diperoleh dengan cara hibah pemerintah dan awalnya diakui sebesar nilai wajar, nilai wajar awalnya diakui, nilai tercatat, dan apakah mereka dilakukan dengan metode biaya atau revaluasi untuk pengukuran selanjutnya.
  4. Pembatasan hak milik dan aset dijadikan sebagai jaminan untuk hutang,.
  5. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tidak berwujud. 

 D. Ketepatan Waktu

     Laporan keuangan memberikan informasi penting mengenai perusahaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan perusahaan yaitu kreditur, pemegang saham, dan manajemen. Mengingat pentingnya informasi perusahaan dalam pengambilan keputusan maka ketepatan waktu pelaporan memegang peranan tinggi dan berharga bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 

L   Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan memper-tanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh pihak perusahaan (Baridwan, 2003). SAK (2002) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi perubahan modal, catatan dan laporan lain serta materi penjelas yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

     Namun pada kenyataannya, laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan yang di audit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan keuangan real-time yang tersedia. Terdapat variasi yang sangat luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar